Sudah cukup lama saya mencoba
melihat, tidak hanya ke dalam hati sendiri, melainkan mencoba masuk ke dalam
hati perempuan-perempuan lain lewat kisah yang mereka ceritakan kepada saya.
Sampai hari ini pun saya masih mengingat jelas berbagai kisah tersebut..
Terkadang kisah-kisah
tersebut membuat saya menangis disaat saya teringat dan disaat saya mencoba
merasakan bagaimana jika mengalami sendiri kisah itu..
Dibalik senyum perempuan,
ternyata banyak kesedihan yang dia sembunyikan..
Dibalik tegarnya perempuan,
ternyata banyak kelemahan yang dia sembunyikan..
Dibalik air mata perempuan,
ternyata banyak cerita yang dia sembunyikan..
Lalu, Bagaimana jika aku yang
merasakannya..
Cinta yang tiba-tiba lepas
dari genggaman karena memang sudah tak ada cinta dan sayang terlihat dalam
hubungan tersebut...
Cinta yang lepas dari
genggaman karena hadirnya orang ke-3, ke-4 dan seterusnya..
Cinta yang harus lepas dari
genggaman karena tidak adanya restu dari orang tua untuk melanjutkan hubungan..
Dan bagaimana jika orang
tercinta yang sudah cukup lama menemani hari-hari, kemudian اَللّهُ memintanya kembali kehadapan-Nya.. Siapkah menerima semua itu??
Ikhlaskah??
Siapkah secara iman??
Semua pemikiran itu membuat
saya takut. Saya takut karena sadar akan iman dan keikhlasan yang tidak
seberapa.
Saya ragu akan kemandirian,
karena sudah cukup lama saya merasa dimanjakan, merasa sangat dibantu dalam
segala hal dan itu membuat saya jadi tergantung sama pasangan..
Sungguh bukan perkara mudah
mempelajari ilmu Ikhlas..
Sungguh bukan perkara mudah
untuk benar-benar merasa SIAP saat menerima apapun takdir-Nya..
Sungguh bukan perkara mudah,
karena saya wanita yang terlalu biasa dan masih minim sekali ilmu..
Sungguh bukan perkara mudah,
karena itu saya semakin menyadari kebutuhan dan ketergantungan kepada Allah sedemikan
besarnya..
No comments:
Post a Comment